Menolak Operasi Jantung Dia Percaya XAMthone plus
Selama
13 hari dirawat di RS pemerintah ternama di Yogyakarta. "Hari ke-13
saya disuruh mengenakan pakaian operasi jantung, istri saya dipanggil
oleh dokter dan disuruh mendepositokan uang 60 juta, istri saya kaget.
Istri saya kembali ke ruangan saya, menanyakan saya mengenai uang 60
juta tersebut sebuah syarat agar bisa dioperasi jantung saya. Saya
bilang, Ma, tidak usah operasi jantung saya ini, kita minta izin pulang
saja," kisah H. Izan Syibli (59) penderita jantung asal Yogyakarta.
Mengalami
serangan jantung sejak November 2009 dalam sebuah perjalanan, H. Izan
mengaku tidak percaya. "Saya memang punya Diabetes Melitus (DM) di atas
200 bahkan sampai 400, tetapi saya sudah berobat ke dokter. Saya juga
masih rajin olah raga ringan, jadi sampai dapat serangan jantung ini
saya juga kaget dan rasanya tidak percaya," tutur Bapak asal Pontianak,
Kalimantan Barat ini saat mengunjungi Kantor Pusat XAMthone plus di
Jakarta.
Ketika
serangan terjadi pensiunan pegawai negeri itu merasa sesak napas,
suaranya susah keluar dan bajunya basah kuyup karena keringat seperti
disiram air. "Saya pikir saya akan pergi selamanya, tapi alhamdullilah
saya masih hidup. Menurut dokter, jenis serangan jantung seperti saya
itu kalau bukan ada campur tangan dari yang Maha Kuasa, kisahnya akan
beda," beber Kakek 6 cucu dengan mata berkaca-kaca.
Sebelum
dilarikan ke rumah sakit besar, suami dari Hj. Sumarni (55) tersebut
lebih dulu diperiksa oleh dokter yang buka praktik di kompleks
perumahannya. "Saya ke Dokter Dadiyo, dan saran beliau saya harus ke
rumah sakit besar, segera mendapat pertolongan karena ini sangat
berbahaya," ujarnya mengulangi perkataan sang dokter. Akhirnya Bapak 6
anak ini pun dibawa ke rumah sakit besar."Selama 7 hari saya di ICU, hari ke-8 saya dipindahkan ke ruang perawatan biasa selama 6 hari, sampai hari ke-13 dokter bilang jantung saya harus dioperasi," ujarnya. Dengan mengandalkan asuransi kesehatan yang dipunyainya, H. Izan yakin bahwa operasi jantungnya tersebut tidak menyedok banyak uang dari kantongnya, tapi ternyata perkiraannya salah, dia harus membayarnya dengan sangat mahal untuk ukuran seorang pensiunan pegawai negeri.
"Saya
tidak permasalahkan biaya, kalau memang itu diberitahukan sejak awal
masuk rumah sakit, awalnya dokter bilang bahwa jantung saya akan
dioperasi dengan tidak mengeluarkan biaya sepeserpun, tapi tiba hari
H-nya saya disuruh harus taruh uang 60 juta dulu, wah, saya bilang saya
tidak punya uang sebanyak itu." Menurut Pak Haji, kalau saja hal itu
dokter beritahukan awal-awal mereka bisa mengumpulkan uang dari
anak-anak dan sanak saudaranya.
Setelah
hari ke-13 gagal dilakukan operasi jantungnya, Pak Haji langsung
menandatangani surat perjanjian dsb-nya sebagai syarat untuk lekas
minggat dari rumah sakit tersebut. "Hari ke-14 saya minta izin untuk
pulang ke rumah tapi tidak dibolehkan sama dokter, akhirnya saya
dibolehkan pulang karena saya ngotot, tapi harus membuat dan
menandatangani surat pernyataan bahwa pihak rumah sakit dan dokter yang
bertugas tidak bertanggung jawab atas segala kemungkinan terburuk yang
terjadi pada saya setelah meninggalkan rumah sakit."
"Pada
akhirnya saya pun bisa keluar dari rumah sakit, tinggal dua hari
lebaran tiba waktu itu, saya mau lebaran di rumah dan Allah mendengarkan
doa saya. Sampai di rumah saya minum XAMthone plus yang sudah disiapkan
oleh istri saya, saya habiskan 3 botol, dalam 2 hari sebelum lebaran
dan kondisi kesehatan saya sangat luar biasa perkembangannya. Saya
kombinasikan dengan obat dokter dan hasilnya luar biasa, lebaran bisa
saya rayakan dengan suka cita bersama istri dan anak-anak serta
cucu-cucu saya."
Testimoninya,
"Kesembuhan jantung saya sampai hari ini saya boleh katakan 99% karena
XAMthone plus. Obat-obat dokter perlahan-lahan mulai saya tinggalkan,
tapi saya tetap konsultasi dengan dokter jantung. Saya tetap minum
XAMthone plus sampai sekarang tapi hanya 1 kali sehari. Saya juga banyak
memberikan informasi ini kepada setiap orang yang menderita
penyakit-penyakit berat seperti jantung, kanker, stroke, diabetes, dll.
Sekarang saya sedang membantu saudara di Pontianak yang menderita kanker
payudara dengan XAMthone plus."
Kesembuhan
penyakit jantung yang diderita Pak Izan bukan asal bicara, tetapi sudah
melalui pemeriksaan laboratorium dan hasil pemeriksaannya menunjukkan
bahwa penyakit jantungnya telah sembuh total. "Ajaib sekali produk ini,
demikian penuturan Pak Haji menutup testimoninya.***
0 komentar:
Posting Komentar